Jangan Tunggu Nyawa Melayang Baru Bertindak! Komisi IV DPRD Kuningan Desak Pembenahan Total RSUD Linggajati
SIWINDU.com – Tragedi kematian bayi di RSUD Linggajati menggemparkan publik Kuningan. Komisi IV DPRD Kabupaten Kuningan pun tak tinggal diam. Mereka mendesak dilakukan audit internal dan menuntut perombakan total sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut.
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Kuningan, Hj Neneng Hermawati SE MA, dalam pernyataan resmi kepada SIWINDU.com, Senin sore (14/7/2025), menyampaikan bela sungkawa yang mendalam atas kejadian tragis tersebut.
“Kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Semoga keluarga almarhum diberi kekuatan, kesabaran, dan ketawakalan dalam menghadapi cobaan ini,” ujarnya.
Begitu informasi ini mencuat di masyarakat, Komisi IV langsung bergerak cepat. Mereka menghubungi Direktur RSUD Linggajati dan Dinas Kesehatan untuk meminta penjelasan utuh mengenai kronologis kejadian, termasuk kepastian apakah prosedur penanganan medis telah sesuai SOP.
“Kami minta audit internal segera dilakukan. Audit ini harus didukung keterangan dari berbagai pihak, baik saksi, tenaga medis, maupun pihak keluarga. Sekarang kami menunggu hasilnya, dan semua pihak harus menghormati proses tersebut,” tegas Neneng.
Namun, Komisi IV tak ingin peristiwa ini hanya disikapi sebagai insiden biasa. Neneng menegaskan, sudah saatnya dilakukan reformasi menyeluruh di sektor layanan kesehatan.
“Kami tidak hanya fokus pada kasus ini saja. Yang lebih penting adalah mendorong koordinasi menyeluruh antara Dinas Kesehatan, Direktur RSUD 45, Direktur RSUD Linggajati, dan para Kepala Puskesmas. Kita harus rumuskan langkah-langkah pembenahan yang sistematis dan berkelanjutan,” katanya.
Neneng menyebut akar persoalan dalam pelayanan kesehatan harus diselesaikan agar tidak terus memakan korban. Meski kepuasan masyarakat tidak akan pernah sempurna, pemerintah wajib memperkecil potensi risiko dan meningkatkan standar layanan.
“Jangan tunggu nyawa melayang baru bertindak! Perbaikan harus dimulai sekarang, dari hulunya. Harus menyeluruh, bertahap, dan konkret. Kami tidak ingin kejadian seperti ini terulang lagi,” tegasnya menutup pernyataan.